sesak, padat sibuk, kira2 seperti itulah saat melewati pusat perbelanjaan. saya gak tau apakah ini tradisi atau bukan jika menjelang hari raya tiba. yang kuingat pada saat itu adalah lirik lagu Efek Rumah Kaca.....
Akhir dari sebuah perjalanan
Mendarat di sudut pertokoan
Buang kepenatan
Awal dari sebuah kepuasan
Kadang menghadirkan kebanggaan
Raih keangkuhan
Tapi tapi
Itu hanya kiasan
Juga juga suatu pembenaran
Atas bujukan setan,
Hasrat yang dijebak jaman
Kita belanja terus sampai mati
Duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban (2x)
taken from:
Efek Rumah Kaca
Apakah menghalalkan semua cara demi mencapai tujuan pribadi termasuk sesuatu yang memang wajar?
Atau apakah emang sudah dianggap wajar mendahulukan nafsu daripada nalar?
Bila emosi mengalahkan logika.. maka tidak perlu kita sebutkan dampaknya, karena kita pun dapat menyaksikan disekitar kita. akan tetapi Nafsu itu sendiri bukan untuk di bunuh melainkan dipelihara dengan cara kita sendiri
athepostrad
0 comments
Posting Komentar